
Musabaqah Qira’atil Kutub Amtsilati se Nusantara (MQKAN) – Ajang Prestasi dan Keilmuan Islam.
Musabaqah Qira’atil Kutub Amtsilati se Nusantara (MQKAN), sebuah event bergengsi yang pertama kali diselenggarakan secara nasional di Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati, yang terletak di Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
MQKAN hadir dengan tujuan mulia untuk membuktikan bahwa metode Amtsilati tidak hanya melestarikan, tetapi juga menjaga khazanah keilmuan Islam yang telah diwariskan oleh para ulama. Melalui event ini, kami mengajak seluruh umat Muslim untuk merayakan tradisi keilmuan yang telah bertahan lama, sambil mendorong semangat para santri dan pelajar untuk berprestasi dalam bidang keilmuan Islam.
Pada tahun ini, delegasi dari Pondok Pesantren Al-Falahiyah Batanghari mengirimkan santri-santri terbaiknya untuk berlaga di MQK AMSILATI Se-Nusantara yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Darul Falah Amsilati Brangsri Jepara tanggal 19 s/d 21 Mei 2025. Delegasi ini merupakan hasil seleksi ketat dari tingkat kabupaten hingga provinsi, dengan melibatkan para santri dari berbagai pesantren ternama.
Kategori Lomba dan Peserta
Delegasi dari Lampung (Al-Falahiyah) berpartisipasi dalam berbagai cabang lomba, seperti:
- MQK peserta atas nama Muhamad Husnal Yazid dalam kelas Marhalah Wustho: Fathul Qorib Al Mujib dengan metode Amtsilati (Muqoddimah – thoharoh – ubudiyyah)
- Olimpiade atas nama Anis Zakiah dalam Kelas Marhalah Wustho: Amtsilati
- Olimpiade atas nama Faiza Naila Minati dalam Kelas Marhalah Wustho: Amtsilati
Ketiga santri tersebut merupakan Alumni MTsS Takhassus Al-Qur’an Al-Falahiyah Batanghari. Selain itu masing-masing peserta telah melalui pembinaan intensif yang melibatkan para kiai, ustadz, dan alumni pesantren yang berkompeten dalam bidangnya. Proses persiapan ini bukan hanya menekankan aspek teknis, tetapi juga adab dan etika pesantren yang menjadi ciri khas santri.

Makna yang Lebih Dalam dari Sekadar Perlombaan dan Hadiah
Lebih dari sekadar ajang kompetisi, MQK menjadi momentum penting dalam menghidupkan tradisi literasi Islam klasik di kalangan generasi muda. Santri tidak hanya dituntut untuk membaca, tetapi juga memahami konteks dan relevansi isi kitab dengan kehidupan saat ini.
Keikutsertaan dalam MQK juga memberikan pengalaman luar biasa bagi para santri—baik dari sisi wawasan, pertemanan lintas pesantren, hingga kebanggaan bisa mewakili daerah di kancah nasional.

Harapan dan Dukungan
Pengasuh PonPes Al-Falahiyah Batanghari menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta dan pembina delegasi. “MQK bukan hanya ajang lomba, tetapi juga wahana untuk mengasah intelektual dan spiritual para santri kita. Kami bangga atas semangat dan prestasi yang mereka tunjukkan,” ujarnya.
Masyarakat dan pihak pemerintah daerah turut memberikan dukungan penuh, mulai dari fasilitas latihan hingga pendanaan keberangkatan. Harapannya, para santri dapat membawa pulang prestasi membanggakan serta mengharumkan nama daerah dan pesantren masing-masing.
