Ahad kali ini berasa berbeda dimana semua akan merayakan, Petani, Buruh, Pedagang, Guru, sampai Pejabat dengan berbagai caranya. 80 tahun bukan hanya angka namun makna yang sangat mendalam kami coba angkat, Demo Pati, Pembullyan Santri, Tentara, juga Dr mewarnai penyambutan pesta tahunan kali ini.
10 bulan pemerintahan Presiden terpilih menandai evaluasi besar dimana pajak meningkat di bersamai kenaikan gaji Pejab*t terkait, rakyat merayakan kemerdekaan dengan iuran dan donasi para dermawan uniknya *ejab*t merayakannya dengan fasilitas dari rakyat. Lalu apakah ini artinya MERDEKA!

Merdeka Tapi Belum Sejahtera
Sudah lebih dari tujuh dekade Indonesia merdeka. Setiap tanggal 17 Agustus, kita merayakan Hari Kemerdekaan dengan penuh semangat: upacara bendera, lomba rakyat, hingga pidato kenegaraan. Namun di balik gegap gempita perayaan tersebut, muncul pertanyaan penting: apakah rakyat Indonesia sudah benar-benar sejahtera?
Kemerdekaan secara politik memang telah kita raih sejak 1945, ketika Soekarno dan Hatta memproklamasikan Indonesia sebagai negara merdeka. Namun, kemerdekaan yang sejati seharusnya tidak hanya berhenti pada lepasnya penjajahan asing, tetapi juga mencakup kebebasan dari kemiskinan, kebodohan, ketidakadilan, dan kesenjangan sosial.
Realitas di lapangan masih menunjukkan ketimpangan yang nyata. Di satu sisi, kita melihat gedung pencakar langit menjulang, pusat perbelanjaan mewah, dan kemajuan teknologi di kota-kota besar. Namun di sisi lain, masih banyak saudara-saudara kita yang tinggal di daerah terpencil, tanpa akses listrik, air bersih, pendidikan layak, maupun layanan kesehatan dasar.
Menurut data terbaru, jutaan rakyat Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan. Banyak anak yang putus sekolah karena harus membantu orang tua mencari nafkah. Belum lagi isu pengangguran, harga bahan pokok yang terus naik, serta akses terhadap lapangan pekerjaan yang layak yang masih menjadi tantangan besar.
Kemerdekaan yang hakiki adalah ketika seluruh rakyat bisa hidup layak, bebas mengembangkan potensi, dan tidak terjebak dalam siklus kemiskinan antargenerasi. Maka dari itu, penting bagi pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk tidak hanya fokus pada aspek seremonial kemerdekaan, tetapi juga pada upaya nyata untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Pembangunan yang merata, kebijakan yang berpihak kepada rakyat kecil, pendidikan yang inklusif, serta pemberantasan korupsi adalah langkah-langkah penting menuju kemerdekaan yang lebih bermakna.
Kemerdekaan bukanlah titik akhir, melainkan awal dari perjuangan panjang untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sudah saatnya kita bertanya: merdeka, ya. Tapi sejahtera, sudahkah?
“Dirgahayu Rakyat Indonesia, semoga bangsa ini semakin baik”. #kritiktetappakaiadab

